Masjid Al-Jabbar Bandung Siap Gelar Salat Tarawih Perdana

Setelah sempat ditutup selama tiga pekan lebih, Masjid Raya Al-Jabbar Bandung, Jawa Barat, dibuka kembali dan siap digunakan untuk sholat tarawih perdana pada Ramadan 1444 H, Rabu (22/3/2023). Sejumlah persiapan pun dilakukan, termasuk dengan membersihkan dan merapikan ruang utama masjid.

Sejumlah petugas dikerahkan untuk menyiapkan Masjid Al-Jabbar yang akan digunakan untuk sholat tarawih mulai malam nanti. Persiapan dilakukan dengan membersihkan bagian luar masjid, tempat wudu hingga bagian dalam masjid.

Pengurus masjid juga telah menyusun jadwal imam salat tarawih sekaligus memberikan kultum untuk para jemaah. Selain itu, selama Ramadan, di masjid ini juga akan digelar berbagai kajian Islam yang terbuka untuk umum.

Masjid Istiqlal Gelar Tarawih Perdana dengan Kapasitas 150 Ribu Jemaah

Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Masjid Istiqlal, Jakarta, menggelar ibadah salat tarawih pertama dengan kapasitas 150 ribu jemaah, Rabu (22/3/2023). 

'Kita mungkin membuka hanya sampai angka 150 ribu orang karena belum sepenuhnya covid-19 pergi. Jadi, kita masih mengimbau (jemaah) untuk waspada,' ujar Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar. 

Hingga saat ini, ada sekitar 30 ribu jemaah yang sudah memadati Masjid Istiqlal. Para jemaah mengikuti salat isya dan akan dilanjutkan dengan salat tarawih. 

Pengelola masjid mengimbau para jemaah untuk tetap mentaati protokol kesehatan meskipun sebelumnya pemerintah telah mencabut aturan PPKM dan protokol kesehatan. 

Selain itu, para umat muslim yang ingin melaksanaan salat tarawih perdana juga terpantau telah memadati Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta. Salah tarawih akan dilaksanakan sebanyak delapan rakaat bersamaan dengan tiga rakaat witir. 

Pihak pengelola masjid sudah tidak menerapkan aturan jaga jarak. Namun, para jemaah dianjurkan untuk tetap menggunakan masker dan membawa peralatan ibadah pribadi. 

Ketum PP Muhammadiyah: Dengan Puasa Ramadan, Hidup akan Terjaga

Menyambut awal Ramadan 1444 H, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut bahwa dengan puasa, orang muslim di Indonesia akan semakin dekat dengan Allah SWT. Hal ini lantaran adanya ibadah rutin selama bulan Ramadan.

"Saya yakin dengan puasa, akan terjadi gerakan spiritual tinggi, dimana setiap orang muslim di Indonesia semakin dekat kepada Allah SWT, dia akan terjaga hidupnya," kata Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Menurut Haedar, puasa dapat membentuk manusia jadi berakhlak mulia. Ia mengatakan, ketika orang puasa, maka seluruh jiwanya tunduk kepada Allah SWT dan melahirkan kebaikan dalam dirinya.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan awal Ramadan 1444 H, Kamis (23/3/2023). Keputusan ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas usai Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta.

Masjid Istiqlal Dipenuhi Jemaah Salat Tarawih

Sambut Ramadan 1444 Hijriah, Masjid Istiqlal dipadati jamaah untuk melaksanakan ibadah salat tarawih, Rabu (22/3/2023). Berdasarkan pantauan tim Metro TV, jamaah dari berbagai daerah tampak memenuhi halaman depan masjid. 

Selama Ramadan 2023, Masjid Istiqlal menyediakan fasilitas wudu untuk laki-laki dan perempuan, karpet ibadah, ambulans, dan ruang kesehatan. Fasilitas diberikan ke jemaah yang ingin ibadah, khususnya salat fardu.

Pengelola Masjid Istiqlal mengadakan 20 program selama Ramadan 2023, di antaranya buka bersama, ceramah, dan iktikaf. Pengelola siap menyediakan tempat bagi 300 orang yang ingin menjalankan ibadah iktikaf. Namun, jamaah harus mendaftarkan diri ke pengelola masjid. Nantinya, mereka akan diberikan tempat menginap. 

Program sahur bersama juga disediakan pengelola masjid dengan memberikan dua kotak nasi ke masyarakat. Ribuan kotak nasi disediakan khusus pada 10 hari terakhir Ramadan. Kurma dan air mineral juga disiapkan apabila kotak nasi tidak cukup. 

Pemerintah menetapkan Ramadan 1444 H jatuh pada 23 Maret 2023. Keputusan itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers usai sidang isbat di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta. 

Laksamana Yudo Margono Ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berikan ucapan bulan suci Ramadan 1444 H kepada seluruh prajurit dan pegawai sipil serta seluruh umat muslim di Indonesia, Rabu (22/3/2023).

Diketahui, pemerintah menetapkan awal Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Keputusan ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferesnsi pers usai Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta. 

“Peserta Sidang Isbat secara mufakat bersepakat bahwa 1 Ramadan 1444 H jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023,” tutur pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu di Jakarta, Rabu (22/3/2023). 

Kesepakatan ini menurut Menag, diambil setelah peserta sidang mendengarkan pelaporan hasil rukyat (pemantauan) hilal dan memperhatikan perhitungan hisab (astronomis).  

Pesan Wapres Ma'ruf Amin: Ramadan Momentum Tingkatkan Kualitas Diri

Menyambut awal Ramadan 1444 H, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin berpesan bahwa Ramadan tidak hanya menahan rasa lapar dan dahaga. Ramadan juga melatih kecerdasan, kearifan dalam memilih kebaikan, dan meninggalkan perbuatan buruk.

"Ramadan sudah selayaknya kita jadikan momentum untuk meningkatkan kualitas diri kita, bukan semata menahan lapar dan dahaga. Ramadan dapat melatih kecerdasan, kearifan kita dalam memilih kebaikan, dan meninggalkan keburukan," kata Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin,

Ma'ruf Amin menyebut diperlukannya persiapan yang maksimal saat menyambut Ramadan. Di antaranya persiapan fisik maupun persiapan mental.

"Dalam menyambut bulan Ramadan yang mulia, dan sama-sama kita rindukan ini, diperlukan persiapan maksimal. Baik persiapan fisik maupun persiapan mental," ujarnya.

Pemerintah telah menetapkan awal Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis (23/3/2023). Keputusan ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers usai Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta.

Cuaca Mendung, Hilal di Medan Tidak Terlihat

Tim Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bersama dengan BMKG melakukan pemantauan hilal di Gedung Pascasarjana. Hingga saat ini hilal belum terlihat diduga karena faktor cuaca mendung, Rabu (22/3/2023). 

Pemantauan hilal dilakukan menggunakan tiga unit alat teleskop atau teropong, salah satunya adalah teleskop dengan lensa william optik. Pemantauan telah dilakukan mulai pukul 11.00 WIB. 

Tim OIF UMSU mengatakan bahwa ketinggian hilal berada pada 8 derajat 27 menit 16 detik dengan umur bulan 18 jam 2 menit 13 detik. Durasi pengamatan hilal sekitar 38 menit dari waktu terbenamnya matahari. 

Pengamatan hilal di Gedung UMSU terbuka untuk masyarakat umum dengan kapasitas 150 orang. Walikota Medan, Bobby Nasution turut serta memantau hilal di UMSU. 

Sementara itu, pengamatan hilal juga dilakukan di kawasan Pantai Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Berdasarkan pantauan dilokasi, hilal diperkirakan berada pada titik 8 derajat 21 menit 23 detik dengan durasi pengamatan hilal 38 detik. 

Pemantauan hilal dilakukan untuk menentukan awal puasa Ramadan 1444 H dan berlangsung setelah matahari terbenam. 

Resmi! 1 Ramadan Jatuh pada 23 Maret 2023

Pemerintah menetapkan awal Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Keputusan ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferesnsi pers usai Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta. 

“Peserta Sidang Isbat secara mufakat bersepakat bahwa 1 Ramadan 1444 H jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023,” tutur pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu di Jakarta, Rabu (22/3/2023). 

Kesepakatan ini menurut Menag, diambil setelah peserta sidang mendengarkan pelaporan hasil rukyat (pemantauan) hilal dan memperhatikan perhitungan hisab (astronomis).  

Hilal 1 Ramadan 1444 H Terlihat di Jakarta

Pengurus Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) telah melihat hilal saat melakukan pemantauan di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (22/3/2023). 

Sekretaris PWNU DKI Jakarta Bahaudin mengatakan, pemantauan hilal di Masjid Raya KG Hasyim Asyari digelar sejak pukul 17.30 WIB. 

Bahaudin menyebut, laporan hilal disampaikan oleh Habib Fikih dan lima orang lainnya dari  PWNU DKI Jakarta dan pengurus Masjid Raya KH Hasyim Asyari yang selanjutnya akan disumpah. 

Selain di Jakarta, diketahui hilal 1 Ramadan 1444 H juga dapat terlihat di Jawa Timur dan Makassar. 

Sementara itu, pantauan hilal yang dilakukan di rooftop Hotel Aryaduta Palembang, Sumatera Selatan tidak dapat terlihat akibat cuaca buruk dan awan tebal. 

Pantauan hilal 1 Ramadan 1444 H di Palembang dilakukan di rooftop Hotel Aryaduta, Rabu (22/3/2023). Pantauan hilal di Palembang hanya dilakukan di satu titik. Meski demikian hasil pantauan hilal di Palembang ini tetap akan dikirim ke Kemenag RI untuk selanjutnya dijadikan bahan penetapan 1 Ramadan 1444 H.

Kemenag Sulsel & BMKG Pantau Hilal Ramadan 1444 H di GMTD Makassar

Kementerian Agama Sulawesi Selatan bersama dengan BMKG melakukan pemantauan hilal untuk penetapan awal Ramadan 1444 Hijriah di Kawasan Wisata Pantai Galesong, Kabupaten Takalar. Lokasi bergeser 7,2 kilometer dari lokasi awal ke lantai empat gedung PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (22/3/2023).

Lokasi ini berpindah karena area terbuka dan jarak pandang lebih jauh. Sehingga hilal dapat terlihat lebih baik dibanding sebelumnya.

Puncak pengamatan hilal di Sulsel akan dilakukan selama 34 menit pada pukul 18.12 WITA hingga terbenamnya bulan pukul 18.48 WITA.
 
Selain itu, pemantauan hilal ini dilakukan menggunakan dua teleskop milik BMKG Wilayah IV Makassar yang dibantu oleh astronomi dari tiga perguruan tinggi di Makassar. Di antaranya Universitas Islam Negeri Makassar, Universitas Muslim Indonesia, dan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Diduga Terhalang Awan, Hilal Awal Ramadan di Sulsel Belum Terlihat

Kantor Wilayah Kemenag Sulawesi Selatan bersama dengan BMKG melakukan pengamatan hilal untuk menentukan 1 Ramadan 1444 H. Namun, hingga saat ini hilal belum terlihat, Rabu (22/3/2023). 

Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Khaeroni mengatakan hasil pengamatan dan pemantauan hilal sampai sampai saat ini belum terlihat. Diduga hal itu terjadi karena masih terhalang oleh awan. 

Pemantauan hilal dilakukan di Pantai Wisata Galesong, Kabupaten Takalar. Pemantauan akan dilakukan sekitar setengah jam. 

Berdasarkan perhitungan BMKG, posisi bulan (hilal) sudah berada di ketinggian tujuh derajat 33 menit 28 detik. Angka tersebut sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan secara bersama dengan negara ASEAN. 

Terhalang Awan & Hujan, Hilal di Ambon dan Manado Tidak Terlihat

Kementerian Agama melakukan pemantauan hilal untuk mementukan 1 Ramadan 1444 H di 124 titik di seluruh Indonesia. Di Manado dan Ambon, hilal tidak terlihat karena pengaruh cuaca, Rabu (22/3/2023).

Berdasarkan informasi tim Metro TV di kawasan Megamas Manado, hilal awal Ramadan 2023 tidak tampak. Sekitar pukul 16.30 WITA, Kota Manado diguyur hujan sehingga hilal tidak bisa dilihat tim rukyat. 

Di Pantai Latuhalat, Ambon, Maluku, hilal juga tidak muncul. Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Maluku, hilal, secara kasat mata, tidak dapat dilihat karena tertutup awan. Tak hanya secara kasat mata, hilal juga tak dapat diamati dengan teleskop. 

Adapun pemerintah telah menetapkan awal Ramadan 1444 H pada 23 Maret 2023. Keputusan itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers usai Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta. 

Kesepakatan itu, menurut Menag, diambil usai peserta sidang mendengarkan laporan hasil rukyat hilal dan memperhatikan perhitungan hisab (astronomis).  

Secara hisab, posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadan 1444 H, memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) 2021. 

Ibadah Puasa Tak Sekadar Menahan Lapar dan Haus

Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Al Makin mengatakan bahwa ibadah puasa mempunyai arti yang sangat luas. Tak hanya menahan lapar dan haus, namun banyak segmentasi lainnya yang berkaitan dengan kebaikan.

"Makna bulan puasa bagi umat Islam sangat kaya. Tidak hanya ibadah, namun juga ada perubahan sosial, ekonomi, dan hal yang berkaitan dengan kemanusiaan," kata Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Al Makin di program Breaking News Metro TV, Rabu (22/3/2023).

Menurut Al Makin, puasa tidak hanya menahan diri dari rasa lapar, namun juga secara sosial maknanya sangat luas. Di antaranya kebersamaan saat buka puasa bersama, sholat taraweh, dan kultum.

"Puasa ini kan menahan diri dari sahur sampai berbuka, namun secara sosial puasa ini maknanya luas. Di antaranya buka bersama, taraweh bersama, dan kultum," tambahnya.

Kementerian Agama (Kemenag) akan mengumumkan awal 1 Ramadan 1444 H hari ini, Rabu (22/3/2023). Hilal awal puasa Ramadan 1444 H diprediksi akan terlihat serentak di Indonesia.

BRIN: Tinggi Hilal di Indonesia Sudah Penuhi Kriteria MABIMS

Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengungkap bahwa ketinggian hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Adapun hilal awal puasa Ramadan 1444 H diprediksi akan terlihat serentak di Indonesia.

"Ketinggian hilal di Indonesia berkisar antara 7 hingga 9 derajat dengan elongasi 8-10 derajat, dan sudah memenuhi kriteria MABIMS terbaru," kata peneliti astronomi MABIMS, Andi Pangerang Hasanudin di program Breaking News Metro TV, Rabu (22/3/2023).

Menurut Andi Pangerang, hilal awal puasa Ramadan 1444 H seharusnya bisa disaksikan di seluruh Indonesia. Kendati demikian, hilal bisa terlihat dengan catatan tidak adanya awan yang menghalangi sudut pandang peneliti.

"Seharusnya hilal bisa disaksikan seluruh Indonesia. Dengan catatan tidak adanya awan yang menghalangi di medan pandang saat melihat hilal," katanya.

Diketahui, kriteria MABIMS lama, yakni tinggi minimal 2 derajat dan jarak sudut bulan ke matahari minimal 3 derajat serta umur bulan minimal 8 jam. Sementara untuk kriteria MABIMS baru dengan tinggi minimal 3 derajat dan jarak sudut bulan ke matahari minimal 6,4 derajat.

Pantau Hilal, Gawang Lokasi dan Teleskop Disiapkan di Balai Rukyat Bukit Condrodipo

Kementerian Agama melakukan pemantauan hilal untuk mementukan 1 Ramadan 1444 H di 124 titik di seluruh Indonesia. Gawang lokasi dan teleskop telah disiapkan di salah satu titik pemantauan hilal, yakni di Balai Rukyat NU Bukit Condrodipo, Gresik, Rabu (22/3/2023).

Gawang lokasi digunakan untuk memfokuskan arah pandangan ke posisi hilal yang diperhitungkan sebelumnya. Sementara teleskop digunakan untuk mengamati hilal dari jarak jauh. 

Balai Rukyat Bukit Condrodipo merupakan satu dari 27 titik pengamatan hilal di Jawa Timur. Pengamatan hilal dilakukan saat matahari terbenam pada pukul 17.39 WIB. 

Kondisi cuaca menjadi faktor penentu pengamatan hilal. Tim rukyatul Lembaga Falakiyah PCNU Gresik berharap cuaca saat pengamatan hilal cerah. 

Kementerian Agama juga memantau hilal di 124 lokasi di setiap provinsi Indonesia, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. 

Adapun pimpinan pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada 23 Maret 2023 dan 1 Syawal atau Hari Raya Idulfitri Jatuh pada 21 April 2023.

Hilal 1 Ramadan 1444 H di Semarang Belum Terlihat

Hilal penentu 1 Ramadan 1444 H di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/3/2023) pukul 18.12 WIB tampak belum terlihat karena tertutup awan tebal. 

Pantauan hilal di Semarang menggunakan dua teleskop, di antaranya satu teropong manual dan teropong yang dihubungkan dengan kamera digital.

Koordinator Observatorium UIN Walisongo M. Ihtirozun Niam mengatakan, meski nantinya hilal dari Semarang tidak terlihat, pihaknya tetap akan melaporkan hasil pantauan hilal tersebut ke Kemenag RI.

Sementara itu, hilal sudah terlihat di sejumlah daerah, seperti Gresik dan Makassar.

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1444 H pada 23 Maret 2023

Kemenag Aceh Gunakan 5 Unit Teleskop untuk Pantau Hilal

Kemenag Aceh gunakan lima unit teleskop untuk memantau hilal awal Ramadan 1444 H, Rabu (22/3/2023). Rencananya pemantauan hilal awal Ramadan dari Aceh akan dilakukan setelah magrib sekitar pukul 18.49 WIB. 

Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra mengatakan, untuk proses kalibrasi sudah dilakukan sejak kemarin, Selasa (21/3/2023) malam. 

Alfirdaus menyebut, kalibrasi dilakukan sejak kemarin malam lantaran perlu beberapa bintang untuk mengkalibrasi pointing teleskop.

Diketahui, pemantauan hilal awal Ramadan dari Aceh ini dipantau melalui ketinggian 8,72 derajat. Pemantauan hilal awal Ramadan tahun ini terbuka untuk masyarakat umum usai dua tahun dilakukan secara tertutup akibat pandemi covid-19.

Pemantauan hilal awal Ramadan tahun ini diketahui akan dilakukan di enam wilayah berbeda. 

Sementara itu, persiapan pemantauan hilal awal Ramadan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, menyiapkan tiga unit teleskop dan disediakan di dua titik.

Pemantauan hilal awal Ramadan dari Medan ini nantinya dihadiri langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumut. Berdasarkan informasi sementara, hilal nantinya dapat terlihat jika cuaca cerah. 

Perbedaan Hisab dan Rukyat dalam Penentuan Awal Ramadan

Penentuan awal Ramadan kerap dilakukan dengan dua metode, yaitu hisab dan rukyat. Apa perbedaan dua metode tersebut?

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Jika kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Jika kalian melihatnya lagi, maka berhari rayalah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sesuai hadis tersebut, hilal adalah kunci penentuan Ramadan dan hari raya. Perjalanan secara Islam mencatat, penentuan awal bulan berdasarkan pada dua metode, hisab dan rukyat. 

1. Hisab
Hisab Hakiki Wujudul Hilal secara harfiah berarti perhitungan posisi matahari dan bulan secara astronomi atau ilmu falak untuk menentukan datangnya hilal penandaan bulan baru dalam kalender hijriah. 

Bulan baru terjadi jika ketinggian hilal sudah di atas nol derajat dan memenuhi dua prinsip. Pertama, ijtima' terjadi sebelum matahari terbenam dan secara perhitungan bulan terbenam setelah matahari terbenam. 

Tampak atau tidaknya hilal tidak masalah dalam metode yang telah lama digunakan organisasi islam Muhammadiyah ini. 

2. Rukyat
Rukyatul hilal adalah aktivitas mengamati penampakan hilal atau bulan sabit yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtima'. ijtima' adalah saat matahari dan bulan dalam satu bujur yang sama. 

Di Indonesia, metode ini kukuh digunakan organisasi islam Nahdlatul Ulama. Dalam rukyat, hisab tetap digunakan. Tetapi hanya sebagai alat bantu, bukan penentu. 

Kemenag Gelar Pemantauan Hilal Ramadan 1444 H di 124 Titik

Kementerian Agama (Kemenag) akan mengumumkan awal 1 Ramadan 1444 H, Rabu (22/3/2023). Sebelum itu, Kemenag menggelar pemantauan hilal di 124 titik seantero Nusantara.

Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh melaksanakan pemantauan hilal 1 Ramadan 1444 H di enam titik lokasi di Provinsi Aceh. Dari enam lokasi, pusat pemantauan hilal dilaksanakan di Observatorium Tengku Chiek Kuta Karang Lhoknga Aceh Besar dengan menggunakan lima teleskop astronomi.

Menurut Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Al Firdaus Putra, diperkirakan hilal 1 Ramadan 1444 H akan terlihat jelas pada hari ini, Rabu (22/3/2023). Adapun dengan ketinggian mencapai 8,72 derajat dan elongasi 9,5 derajat. Sementara jika pemantauan cerah, diperkirakan hilal akan dapat terlihat selama 40 menit. 

Selain di Aceh, Kemenag juga menggelar pemantauan hilal awal Ramadan 1444 H di 124 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamarudin Amin mengatakan bahwa Rukyatul Hilal akan dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag dan Kemenang kabupaten/kota bekerja sama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instasi lain.

Sambut Ramadan, Umat Muslim di Sejumlah Daerah Gelar Pawai Obor

Ribuan umat Muslim yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia melakukan pawai obor. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1444 Hijriyah. 

Warga Desa Bonde, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat menggelar pawai obor dengan berkeliling kampung hingga empat kilometer. Acara yang diikuti oleh anak-anak hinga orang dewasa ini berlangsung meriah. 

Lalu, warga Desa Barengkrajan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, juga menggelar pawai obor. Ada sebanyak 1.444 obor yang disiapkan untuk pawai kali ini. 

Sementara itu, warga Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, turut serta bergembira menyambut datangnya Ramadan dengan pawai obor. Pawai diikuti oleh 1.200 peserta yang terdiri dari pelajar, komunitas dan ormas. 

Jelang Ramadan, Pasar Tanah Abang Dipadati Pengunjung

Jelang Ramadan, aktivitas masyarakat meningkat di sejumlah tempat, salah satunya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Volume pengunjung mengalami peningkatan dari hari sebelumnya.

Sebagian masyarakat Jakarta dan sekitarnya menyambut Ramadan dengan berburu busana muslim dan perlengkapan sholat. Kepadatan pengunjung terlihat mulai dari area luar pasar hingga area dalam gedung Blok A, F hingga G Pasar Tanah Abang.

Salah satu pengunjung Pasar Tanah Abang, Ledy, memilih berbelanja di pusat grosir ini, selain karena harganya yang cukup murah, namun pilihan model dan warna yang ditawarkan sangat bervariasi.

"Di Tanah Abang banyak banget motifnya, banyak pilihannya. Kalau di tempat lain pasti harganya lebih mahal," ucap Ledy.

Meningkatnya jumlah pengunjung dapat membawa berkah bagi para pedagang. Selain itu, rata-rata pedagang mengalami peningkatan omzet penjualan hingga 70%. 

Sambut Ramadan, Warga Kuningan Cuci Karpet Masjid & Sajadah di Waduk Dharma

Ratusan warga di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, melakukan tradisi unik. Mereka mencuci karpet masjid dan sajadah di bantaran Waduk Dharma.

Selain bersih, air Waduk Dharma dipercaya masyarakat bisa mendatangkan kesejukan dalam menjalankan ibadah puasa.

Tradisi mencuci karpet dan sajadah masjid ini sudah dilakukan secara turun-temurun. Tradisi itu dilakukan setiap menjelang datangnya bulan suci Ramadan.

Warga dari Kuningan dan Majalengka sengaja datang untuk mencuci karpet dan sajadah di sepanjang bantaran Waduk Dharma. 

Sambil menunggu karpet kering dijemur, warga berkumpul bersama sambil menikmati sajian kopi dan makanan kecil untuk memperat tali silaturahmi. 

Tim Astronomi PPMI Assalaam Sukoharjo Ikut Pantau Hilal 1 Ramadan

Tim Astronomi Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam di Sukoharjo, Jawa Tengah,  memantau hilal awal Ramadan 2023. Pengamatan dilakukan dengan teleskop pada pukul 17.00 WIB. 

Kepala PPMI Assalaam, AR Sugeng Riyadi, mengatakan para santri, tokoh masyarakat, dan Kementerian Agama Sukaharjo akan ikut memantau hilal di sekitar kompleks ponpes.

Di Solo, matahari terbenam pukul 17.49 WIB. Nantinya pengamatan diarahkan ke atas titik matahari terbit. Dari titik itu, mereka akan mengamati hilal yang tingginya di atas delapan derajat.

Adapun pimpinan pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada 23 Maret 2023 dan 1 Syawal atau Hari Raya Idulfitri Jatuh pada 21 April 2023.

"Pimpinan PP Muhammadiyah menetapkan, satu, 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis Pon 23 Maret 2023. Dua, 1 Syawal jatuh pada Jumat Pahing 21 April 2023," kata Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar, Rabu (22/3/2023). 

Penentuan awal puasa oleh Muhammadiyah itu berdasarkan hasil hisab yang dipegang Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Kementerian Agama sendiri juga memantau hilal di 124 lokasi di setiap provinsi di Indonesia, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. 

Tradisi Unik Ziarah Makam di Polewali Mandar & Sukabumi Jelang Ramadan

Menyambut bulan suci Ramadan, masyarakat di berbagai daerah menggelar tradisi ziarah makam. Seperti yang dilakukan warga Suku Mandar di Sulawesi Barat dan warga Sukabumi, Jawa Barat.
 
Warga Polewali Mandar, Sulawesi Barat, berziarah dengan naik bendi atau delman. Mereka berziarah ke makam para wali atau ulama penyebar agama islam pada abad 18 silam di Tanah Mandar. Tradisi itu telah dilakukan warga Suku Mandar secara turun temurun sejak ratusan tahun lalu.
 
Konvoi dimulai dari Masjid Raya Tinambung, dan menempuh perjalan sejauh 20 kilometer menuju makam ulama di wilayah Kecamatan Balanipa dan Campalagian. Para peziarah membaca ayat suci Al-Quran, lalu melantunkan doa dan dzikir depan makam ulama. Warga percaya ziarah makam ulama dapat membawa berkah selama menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan.
 
Sementara itu, warga di Sukabumi, Jawa Barat, berziarah ke tempat pemakaman umum Ciandam. Mereka sengaja membawa seluruh keluarganya untuk mendoakan orang tua atau sanak saudara yang sudah meninggal dunia.
 
Menurut pengurus makam TPU Ciandam, dalam dua hari terakhir sudah ada 200 kendaraan yang datang. Kunjungan peziarah memang semakin meningkat mendekati Ramadan. Warga sekitar ikut menjaga lahan parkir agar tidak menutup akses lalu lintas di sekitar TPU.

Kanwil Kemenag DKI Jakarta Lakukan Pemantauan Hilal Tentukan 1 Ramadan 1444 H

Kementerian Agama melakukan pemantauan hilal di 124 titik di seluruh Indonesia. Hal itu dilakukan untuk menentukan 1 Ramadan 1444 H. Salah satunya di Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta. 

"Data yang kami lakukan bahwa insyaallah matahari akan terbenam di posisi jam 18.02 WIB dan bulan akan terbenam di posisi 18.38 WIB," kata Kabid Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag DKI, Ahmad Baihaki, Jakarta, Rabu (22/3/2023).

Ahmad mengungkapkan hilal akan terlihat pada sore hari untuk menentukan 1 Ramadan 1444 H. Hal itu sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan pihaknya. 

Kanwil Kemenag DKI Jakarta juga telah mempersiapkan segala peralatan yang biasa digunakan untuk melakukan pamantauan hilal. Hasil pemantauan posisi hilal akan dilaporkan langsung ke Kemenag sebagai bahan pertimbangan sidang isbat awal Ramadan 1444 H.

Sementara, Kemenag akan melakukan sidang isbat untuk menetapkan 1 Ramadan 1444 H. Sebanyak 124 lokasi pemantauan hilal tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal dengan alat bantu optik, seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam. Sementara hisab adalah metode perhitungan hilal secara matematis dan astronomis.

Kemenag Sulut Gelar Sidang Isbat di Kota Manado

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara dan BMKG Sulawesi Utara, menggelar Sidang Isbat penetapan awal Ramadan 1444 H di Rooftop Mega Trade Center (MTC), Kota Manado, Rabu (23/3/2023).

Meski sempat diguyur hujan, saat ini, kondisi di Kota Manado terpantau cerah. Dalan kegiatan Sidang Isbat ini, Kemenag Sulawesi Utara juga turut mengundang Wali Kota Manado, Foum Kerukunan Umat Sulawesi Utara, tokoh agama, serta ormas-ormas agama.

Sementara itu di Jakarta, Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat penetapan 1 Ramadan 1444 H di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag Jakarta pada, Rabu (22/3/2023) sore.

Diketahui, pada pemantauan hilal 1 Ramadan 1444 H, Kemenag RI menetapkan 124 lokasi titik pemantauan hilal yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selanjutnya, hasil pemantauan hilal tersebut akan menjadi bahan pertimbangan penentuan awal Ramadan 2023. 

UIN Walisongo Jadi Titik Pantau Hilal di Semarang

UIN Walisongo dijadikan salah satu titik pusat pemantauan hilal di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/3/2023). Berbagai persiapan terus dilakukan untuk melakukan pantauan tersebut.

Terdapat dua titik pantau yang berada di UIN Walisongo, yakni Planetarium dan Observatorium. Dua lokasi itu dipilih lantaran lokasinya yang tinggi dan tidak terhalang apapun.

Sebelumnya, Planetarium UIN Walisongo juga sempat dijadikan tempat sesi tanya jawab yang dilakukan oleh Kemenag. Acara itu dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat.

Sementara itu, mahasiswa UIN sedang mempersiapkan Observatoriom untuk memantau hilal sore ini. Beberapa teleskop juga telah dipasang untuk mempermudah pemantauan.

Diperkirakan, pantauan hilal akan dilakukan pada pukul 17.00 WIB. Uniknya, para hadirin yang hadir dapat mencoba teleskop dan merasakan melihat hilal dengan lebih jelas.

Nantinya, hasil pemantauan itu akan dikirimkan ke Kementerian Agama Jakarta. Kemudian, hasil itu akan menjadi pertimbangan penentuan awal Ramadan.

Kemenag Gelar Sidang Isbat Tertutup Setelah Maghrib

Kementerian Agama sedang mempersiapkan proses sidang isbat guna menentukan awal Ramadan 1444 H, Rabu (22/3/2023). Sidang isbat itu akan digelar tertutup pada pukul 18.15 WIB.

Sidang isbat itu akan dilangsungkan di Gedung Kementerian Agama Jakarta secara tertutup selama kurang lebih satu jam. Setelah itu, hasil sidang itu akan diumumkan dalam konferensi pers pada pukul 19.05 WIB.

Namun, sebelum sidang, pihak Kemenag akan menggelar seminar tentang metode pemantauan hilal yakni Hisab dan Ruqyat. Dalam sidang itu, Kemenag akan menjelaskan secara rinci perbedaan keduanya.

Untuk pemantauan hilal tahun ini, ada beberapa metode yang bisa dilakukan, salah satunya Hisab. Hisab merupakan metode dimana para peneliti mengamati posisi matahari.

Medode kedua yakni, Ruqyat dimana para pengamat melihat bulan sabit yang pertama muncul setelah ijtima. Uniknya, pengamatan ini bisa dilakukan tanpa alat bantu apapun.

Diketahui, sidang isbat merupakan serangkaian acara yang tidak bisa dipidahkan dari pemantauan hilal. Terdapat 124 titik yang disebar untuk menjadi pusat pemantauan hilal penentuan awal Ramadan. Hingga akhirnya, hasil itu akan disidangkan kemudian disebarkan kepada masyarakat.

PP Muhammadiyah: 1 Ramadan 1444 H Jatuh Pada 23 Maret 2023

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023 dan 1 Syawal atau Hari raya Idul Fitri Jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

"Pimpinan PP Muhammadiyah menetapkan, satu, 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis Pon 23 Maret 2023. Dua, 1 Syawal jatuh pada Jumat Pahing 21 April 2023," Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar, Jakarta, Rabu (22/3/2023). 

Penentuan awal puasa oleh Muhammadiyah ini berdasarkan hasil hisab yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Syamsul Anwar menjelaskan bahwa Muhammadiyah menetapkan awal bulan Komariyah termasuk Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah tidak berdasarkan penampakan hilal. Namun, penetapan awal bulan ini berdasarkan posisi geometris benda-benda langit, yaitu matahari, bumi dan bulan. 

Dengan ditetapkannya awal Ramadan pada 23 Maret 2023, masyarakat Muhammadiyah dapat mulai melakukan salat taraweh pada Rabu (22/3/2023) malam. 

Selain itu, untuk 1 Dzulhijjah ditetapkan oleh PP Muhammadiyah pada Senin, 19 Juni 2023. Sehingga Hari Raya Idul Adha jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.