Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengungkap bahwa ketinggian hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Adapun hilal awal puasa Ramadan 1444 H diprediksi akan terlihat serentak di Indonesia.
"Ketinggian hilal di Indonesia berkisar antara 7 hingga 9 derajat dengan elongasi 8-10 derajat, dan sudah memenuhi kriteria MABIMS terbaru," kata peneliti astronomi MABIMS, Andi Pangerang Hasanudin di program Breaking News Metro TV, Rabu (22/3/2023).
Menurut Andi Pangerang, hilal awal puasa Ramadan 1444 H seharusnya bisa disaksikan di seluruh Indonesia. Kendati demikian, hilal bisa terlihat dengan catatan tidak adanya awan yang menghalangi sudut pandang peneliti.
"Seharusnya hilal bisa disaksikan seluruh Indonesia. Dengan catatan tidak adanya awan yang menghalangi di medan pandang saat melihat hilal," katanya.
Diketahui, kriteria MABIMS lama, yakni tinggi minimal 2 derajat dan jarak sudut bulan ke matahari minimal 3 derajat serta umur bulan minimal 8 jam. Sementara untuk kriteria MABIMS baru dengan tinggi minimal 3 derajat dan jarak sudut bulan ke matahari minimal 6,4 derajat.