Jakarta: Anggota Percepatan Pembangunan Otsus Papua (BP3OKP) Pendeta Albart Yoku mengatakan upaya negosiasi pembebasan Pilot Maskapai Susi Air Philip Mark Mehrtens telah dilakukan oleh bupati, tokoh adat, dan tokoh gereja.
Mereka telah berupaya melakukan dialog dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengklaim telah menyandera Kapten Philip. Sayangnya, dialog tersebut sulit dilakukan karena KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya itu berpindah-pindah lokasi.
"Karena penyanderaan ini pindah-pindah lokasi, sehingga sampai hari ini pun diberikan ruang untuk adanya dialog itu atau negosiasi itu secara humanis," ujar Albart seusai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), dikutip dari Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
Ia mengaku sulit menemui KKB untuk melakukan negosiasi. Oleh karena itu, menurutnya penanganan konflik yang dibutuhkan masyarakat Papua dengan memberikan perhatian pada masyarakat terdampak. Konflik antara KKB dan aparat, ujar Albart, membuat pembangunan kesejahteraan di Papua terhambat.
"Kan yang terdampak itu lebih banyak. Kita biarkan rakyat lapar, pembangunan tidak terurus, dan sebagainya. Maka lebih baik kita tangani rakyat itu," ujarnya.
Untuk membebaskan sandera, ia meyakini pemerintah sudah melakukan mediasi dan negosiasi. Menurutnya, sekarang waktunya tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat juga dilibatkan.
"Semoga ada ruang untuk berdialog. Meski ada pendapat tetapi akan ada solusi jika bertemu. Yang kami tunggu dari waktu ke waktu itu Egianus Kogoya akar bisa bertemu langsung ke kita, agar bisa selesaikan masalah," ucapnya. (Indriyani Astuti)