Netizen Ramai-Ramai Patroli Pejabat Flexing, Rhenald Kasali: Masyarakat Penat

Perbincangan publik di media sosial (medsos) semakin masif mengenai pejabat yang flexing atau pamer harta. Bahkan semakin banyak gaya hidup mewah oknum pejabat terkuak berkat laporan netizen. Guru Besar UI Rhenald Kasali mengatakan, patroli yang dilakukan netizen ini berawal dari kepenatan masyarakat pada pemberantasan korupsi.

Hal ini juga buntut Aparat Sipil Nasional (ASN) yang tidak berhasil mengatasi korupsi dengan cara yang konvensional. Anak-anak muda dan penggiat medsos akhirnya melakukan patroli digital untuk melakukan penangkapan pelaku kriminal.

"Pajak sedang gencar sekali dan ada kepenatan masyarakat diperlakukan tidak adil. Selain itu, respons institusi yang kadang-kadang bukan dilakukan dengan cara yang benar tetapi justru melakukan dengan menggugat api tambah besar," ujar Rhenald Kasali.

Rhenald mengungkap, di era sosial media sekarang, masyarakat berubah bukan menjadi kaya tetapi ingin terlihat kaya. Para pejabat pandai menyimpan uang tetapi tidak pandai ketika membelanjakan atau menggunakan uang tersebut.

Rhenald menilai, kepala lembaga dan kementerian kurang peka terhadap hal-hal yang terjadi di masyarakat dan mereka dikelilingi oleh orang-orang yang senang membantah. Akhirnya, tidak hanya terkesan lamban, tapi terkesan defensif seakan-akan membela kementeriannya.

Rhenald menambahkan, lembaga dan kementerian harus melakukan pendekatan baru berupa patroli terhadap pegawainya yang tiba-tiba memiliki gaya hidup mewah, termasuk pada anggota keluarganya.
 
"Lembaga harus melakukan distrubsi dengan pendekatan-pendekatan baru untuk melakukan pemberantasan korupsi di dalamnya. Yang kurang dilakukan adalah patroli terhadap pegawainya sendiri yang tiba-tiba memiliki gaya hidup yang berbeda karena ini suatu gaya hidup jadi bisa terjadi pada anggota keluarganya," pungkas Rhenald.