Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres.
Jakarta: Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut endorse yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kandidat calon presiden (capres) tertentu berlebihan. Pasalnya, Jokowi tidak menyebut pihak capres lain.
"Misalnya selama ini nama Anies Baswedan tidak pernah disebut," sebut Ray dalam wawancara live dalam program Medcom Hari Ini, Rabu, 31 Mei 2023.
Ray berpendapat agar secara etik, endorse itu bisa diturunkan. Karena, teknis pemilu yakni kampanye belum dilakukan.
"Justru sekarang inilah kita bisa berharap agar Presiden tidak melakukan tindakan yang menguntungkan kandidat tertentu," jelas Ray.
Dia menerangkan jika pemilihan presiden (pilpres) telah dilaksanakan, maka Presiden telah diberi kesempatan untuk turut berkampanye. Pasalnya hal itu tidak dilarang dalam konstitusi dan undang-undang.
"Ya enggak apa-apa kampanye, di situ beliau (Presiden Jokowi) bisa menyatakan (dukungan). Jadi jangan sekarang," ungkap Ray.
"Ini terlalu over, kalau presiden rambut putih, capres ada di sini, ini, itu. Ini terlalu over. Justru harus kita ingatkan, karena belum ada capres definitif. Sehingga pernyataan seperti itu tidak patut dan ada masanya nanti presiden terlibat langsung untuk kampanye, tapi diatur," jelas Ray.
Dia mengungkap Jokowi menyadari bahwa dukungan yang ditunjukkan, bakal berefek ke kandidat capres. Sehingga, kata dia, Jokowi gamblang mengatakan mau cawe-cawe.
"Cuma kalau mau cawe-cawe, nanti saja saat kampanye. Toh, presiden bisa kampanye langsung," ujar dia.
?