Ilustrasi rupiah. Foto: MI
Jakarta: Nilai tukar rupiah pada Kamis pagi ini melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Terpantau mata uang Garuda itu melemah 0,17 persen atau 25 poin menjadi Rp14.902 per USD. Sebelumnya rupiah ditutup melemah di level Rp14.878 per USD.
Melansir data Bloomberg, rupiah juga terpantau melemah 0,21 persen atau 31,5 poin ke level Rp14.909 per USD.
Sementara itu, jika mengacu data Yahoo Finance, rupiah melemah 0,15 persen atau 23 poin ke level Rp14.897 per USD. Adapun perkiraan gerak rupiah hari ini berkisar Rp14.869-Rp14.909 per USD.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat lebih tinggi terhadap mata uang lainnya karena para pedagang mencari tempat berlindung yang aman setelah data perdagangan Tiongkok yang mengecewakan.
Data negeri Tirai Bambu itu memukul sentimen dan adanya gejolak di pasar mata uang kripto menyusul tindakan keras oleh Komisi Sekuritas dan Bursa pada industri kripto.
"Surplus perdagangan Tiongkok merosot ke level terendah 13 bulan di Mei, menurut data yang dirilis Rabu pagi, terutama didorong oleh penurunan ekspor yang mengejutkan karena permintaan asing untuk barang-barang Tiongkok mengering," jelasnya dalam analisis harian dikutip Kamis, 8 Juni 2023.
Kemerosotan ekspor mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Eropa dan AS. Sebab, pasar utama Tiongkok untuk barang-barang yang diproduksi secara lokal, dan ini telah mendorong permintaan dolar, tempat berlindung yang aman di saat stres.
Namun, menurutnya, kenaikan dolar ini cenderung terbatas karena pedagang menunggu pertemuan penetapan kebijakan Federal Reserve minggu depan di tengah ketidakpastian langkah selanjutnya.
Sementara itu, dari dalam negeri sektor manufaktur Indonesia secara konsisten mengalami ekspansi dalam 21 bulan berturut-turut pada Mei 2023 yaitu di level 50,3.
Ekspansi aktivitas manufaktur terutama didorong oleh meningkatnya aktivitas produksi serta aktivitas pembelian input.
Ekspansi sektor manufaktur Indonesia terutama tercermin pada tingkat penyerapan tenaga kerja bulan Mei yang merupakan capaian terbaik selama 6 bulan terakhir di level 50,6.
"Namun demikian, pelaku usaha tampaknya mulai mengantisipasi transmisi dampak perlambatan ekonomi global ke domestik. Untuk itu, perkembangan pertumbuhan permintaan domestik yang berkelanjutan perlu terus dijaga untuk mendukung aktivitas sektor manufaktur," ucapnya.
Untuk hari ini, ia mengatakan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.850-Rp14.920 per USD.