- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Cegah Kejahatan Remaja yang Makin Marak
Newsline • 6 days ago • kejahatanMaraknya kejahatan jalanan yang dilakukan remaja semakin membuat resah banyak orang. Menurut informasi, kasus begal, gangster, dan tawuran yang kian marak di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang didominasi remaja berusia di bawah 20 tahun dan masih berstatus pelajar.
Psikolog Anak dan Remaja Novita Tandry mengatakan, kenakalan remaja tersebut dipengaruhi banyak faktor, antara lain eksternal, internal dan situasional. Namun, secara garis besar kejahatan remaja didominasi oleh faktor eksternal dan situasional.
Eksistensi juga turut menjadi alasan remaja melakukan aksi kejahatan. Banyaknya kasus remaja merekam aksi kejahatannya untuk dipamerkan di sosial media perlu menjadi perhatian bukan hanya bagi orang tua, namun juga pemerintah.
Menurut Novita, para orang tua harus mengatur pola asuh kepada anak-anaknya agar tidak menjadikan sosial media sebagai wadah eksistensi yang salah.
Peran orang tua sangat dibutuhkan saat anak memasuki pertumbuhan menjadi remaja karena secara hormonal remaja merupakan fase dimana seseorang mengalami perubahan yang sangat signifikan.
Selain itu, pemerintah perlu mengadakan sarana dan prasarana untuk anak-anak remaja sebagai wadah untuk berkompetisi dan eksistensi secara positif.